Melakukan Kebiasaan Baik untuk Arah Kehidupan yang Lebih Baik
Kamis, 03 Desember 2020
Kebiasaan Baik dan Analisis Sosial
Rabu, 02 Desember 2020
Refleksi Magang dan Poster
Menutup Satu Pintu untuk Membuka Pintu Lainnya
Halo, aku Majid. Jadi kemarin aku sudah mengikuti serangkaian acara dari kelas besar magang kovalen 2020. Ya, di kelas besar magang kali ini dilakukan 2 tahap. Kelas besar 1 diisi dengan materi yang dibawakan oleh bidang kesekretariatan, pembinaan, dan juga pendidikan. Kelas besar 2 diisi dengan materi dari bidang kebendaharaan, infokom, dan pengmas. Dari adanya kegiatan kelas besar magang ini aku mendapat ilmu dasar dari setiap bidang.
Pada kelas besar 1 mendapatkan 3 ilmu yaitu, yang pertama dari bidang kesekretariatan tentang tata cara surat menyurat, alur perizinan, dan pengelolaan kesekretariatan. Dari materi itu aku dapat mengetahui beberapa hal seperti peraturan di kesekretariatan, arahan penggunaan ruang kesekretariatan, larang yang ada di ruang kesekretariatan, bagaimana alur peminjaman di prodi, fakultas, dan universitas, alur peizinan fakultas, alur perizinan SIK Universitas, alur perizinan surat dan penomoran serta KOP surat baik prodi, fakultas, ataupun universitas. yang kedua dari bidang pembinaan tentang kemanusiaan dan rasa empati. Yang disampaikan dari materi ini adalah tentang bagaimana kita dapat memiliki rasa kemanusiaan dan empati dalam organisasi atau luar organisasi. Kemanusiaan dan rasa empati sangat penting dalam organisasi, jangan sampai kita hanya menuntut arti kekeluargaan dan kenyamanan tanpa berusaha untuk menciptakan sendiri. Yang sering dilupakan adalah tentang arti mendengar, terkadang masih banyak orang yang hanya mendengar untuk mendengar bukan mendengar untuk mendengarkan, jadi kita harus bisa memahami situasi dan mengerti lingkungan sekitar. Yang ketiga dari bidang pendidikan tentang kepenulisan seperti esai, kara tulis ilmiah, PKM, dan perbedaan struktur dari PKM, LKTI, dan esai.
Dari kelas besar 1 saja sudah mendapatkan banyak ilmu, dan ditambah pada kelas besar 2 yang diisi dari 3 bidang lainnya yaitu kebendaharaan, infokom, dan pengmas. Dari ketiga bidang itu masing-masing memberikan ilmu yang berbeda. Bidang kebendaharaan dengan beberapa materi yang disampaikan yaitu sistem keuangan di Kovalen, surat pertanggungjawaban program kerja yang merupakan laporan yang disusun guna melaporkan anggaran dana setelah program kerja terlaksana, dan ada juga ADMIKOV yang mana merupakan laporan pemasukan dan pengeluaran dari Kovalen dan untuk pembuatannya perlu melakukan pertanggungjawaban keuangan proker terlebih dahulu dan kemudian melaksanakan rakoranda sehingga dapat melakukan ADMIKOV. Selanjutnya dari bidang infokom dengan materinya yaitu isomer dan komunikasi kovalen dengan pihak lain. Dari sini dapat mengetahui bagaimana etika komunikasi baik secara umum, dalam organisasi, maupun via e-mail. Dan dijelaskan juga apa itu isomer, bagaimana pemuatan informasi melalui web, dan pemilihan desain dalam media sosial. Jadi dalam organisasi atau luar organisasi sangat penting bagi kita untuk memperhatikan etika berkomunikasi. Yang terakhir yaitu dari bidang pengmas dengan materi analisis sosial, jadi analisis sosial merupakan bentuk usaha menganalisis keadaan atau masalah sosial secara objektif. Dalam analisis sosial terdapat ruang lingkupnya dan juga langkah-langkahnya. Disamping hal itu ada juga moralitas yang masih berhubungan dengan adanya analisis sosial, secara garis besar kesimpulan yang dapat diambil terkait moralitas adalah bahwa moralitas hanyalah tentang rasa egois manusia terhadap kepentingan dirinya sendiri atau suatu kelompok tertentu.
Jadi dari kelas besar 1 dan kelas besar 2 lengkap sudah ilmu yang didapatkan dan tinggal bagaimana kita mengimplementasikannya. Walaupun selama acara kelas magang aku banyak terkendala jaringan, hal itu tidak menghalangi tujuan ku untuk terus semangat belajar. Semoga untuk kedepan acara nya lebih baik dan dapat terus menyampaikan ilmu nya.
Minggu, 22 November 2020
Kemanusiaan & Rasa Empati
Memaknai Rasa Kemanusiaan & Empati Di Masa Pandemi Di Samping Krisisnya Kedua Rasa Itu
Maraknya kasus pembunuhan, pelecehan seksual, pembegalan motor, dan pencurian yang kini menjadi viral di tengah keadaan pandemi memicu berbagai pihak untuk beradu argumentasi. Masa pandemi yang semestinya digunakan sebagai pembelajaran rasa empati dan evaluasi diri, justru digunakan sebagai sarana menutup diri dari rasa kemanusiaan & empati. Kasus yang tengah marak dan menjadi perbincangan hangat masyarakat, seakan-akan telah membuktikan adanya mati rasa dan sisi kemanusiaan dari pelaku, serta menumbuhkan rasa empati dari masyarakat pendengarnya. Ya, walaupun kita tidak mengetahui masyarakat memang benar merasa empati atau hanya berusaha untuk mencari sensasi karena dianggap peduli.
Kasus-kasus yang kian marak merupakan tindak kriminalitas dari berbagai sisi dinamika kehidupan, ya memang benar bahkan sebelum terjadi pandemi tindakan kriminalitas di Indonesia memang sudah kerap kali terjadi. Namun di masa pandemi ini terjadi peningkatan. Hal tersebut diwarnai dengan berbagai latar belakang kasus yang berbeda, ada yang disebabkan dampak dari krisis ekonomi, adanya rasa balas dendam, hingga tingkat frustasi yang tinggi.
Jika hal tersebut dikaitkan dengan sisi kemanusiaan dan rasa empati, sudah tentu bahwa tindakan tersebut sangat tidak memandang sisi kemanusiaan dan juga rasa empati. Dari segi kemanusiaan, sebagai contoh adalah kasus pembunuhan dan pelecehan seksual. Apapun itu motif nya, dari sisi manapun yang melatar belakangi nya itu sudah jelas bahwa tidak ada rasa menghargai manusia dari sisi hak nya. Kasus pembunuhan berarti merampas nyawa orang dan mengambil hak hidup dari orang tersebut, apakah itu ang dinamakan kemanusiaan? Tidak, hal itu sangat terlihat tidak adanya rasa memanusiakan manusia terlebih lagi jika pelaku melakukan mutilasi, sungguh tidak ada rasa empati sedikit pun. Kasus pelecehan seksual ini kerap kali terjadi dengan motif yang beragam, tindakan ini juga termasuk contoh tindakan yang tidak menghargai rasa kemanusiaan dan empati terlebih lagi melakukan hal tersebut disertai dengan tindakan kekerasan.
Lalu bagaimana arti kemanusiaan dan empati yang sebenarnya? Menurut pemikiran saya tentang kemanusiaan dan empati adalah dua hal yang memiliki keterkaitan rasa, dimana kemanusiaan adalah bentuk rasa menghargai dari kesetaraan hak yang dimiliki setiap manusia, Kemanusiaan bukan hanya perilah hak hidup dari seseorang, namun juga rasa menghargai setiap hak yang dimiliki manusia dan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan nilai-nilai yang menjadi panutan atau pedoman dari manusia. Sedangkan empati adalah bentuk respon aktif dari emosionalitas orang lain dan berusaha untuk simpati sehingga mencoba untuk merasakan dan memahami dari suatu perspektif orang lain.
Coba kita renungkan, jika semua manusia yang ada di dunia ini sudah tidak ada yang memiliki rasa kemusiaan dan empati. Ya, tentu saja manusia akan menjadi brutal dan haus akan kepuasan batinnya tanpa memikirkan segi kemanusiaan orang lain dan tanpa memahami rasa empatinya. Jadi kemanusiaan dan empati merupakan dua hal penting yang berpengaruh dalam dinamika kehidupan manusia, bahkan bukan hanya pada hubungan manusia tetapi juga hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Sehingga, apapun keadaannya dan apapun yang melatar belakangi nya kita harus bisa menghargai dan berusaha untuk memiliki rasa empati pada orang lain. Jangan membiarkan hanya ego dan keinginan akan kepuasan menjadikan kita buta akan empati dan kemanusiaan.
REVIEW MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS SYSTEM THINKING
Berikut ini adalah review modul pembelajaran berbasis system thinking Reviewer : Karima Majid Modul dibuat oleh : Khoirur Rohmaniatush Shol...
-
Berikut ini adalah modul ajar materi polimer berbasis system thinking untuk fase F. Modul ini dibuat berdasarkan dengan tujuan pembelajaran...
-
What comes to mind when we hear the word socio-scientific issue? "Issue" means a topic or discussion related to a problem, "...